Rintik hujan jatuh satu-satu. Sekeliling tampak basah, kendati tak seluruhnya tersirami. Aku mulai mencari tempat berteduh setelah sekian lama berkeliling mengitari jalanan.
Sepasang muda-mudi nyaris menubrukku, takut hujan besar mengejar mereka. Si pria menggandeng tangan si wanita berambut panjang itu. Berkali-kali dia mengajak berjalan lebih cepat dengan memanggil namanya, "Cepat jalannya, Rin!"
Dahsyat, aku sepertinya tengah mengandaikan sebuah episod romantisme itu sebagai pelakonnya. Sesaat, aku terus menujukan arah pandangannku pada mereka. Nama yang selalu kuingat betul dalam hatiku itu terus menjauh dalam gandengan hangat si pria.
Kulirik untuk yang ke dua kalinya di belakangku, mesra mereka tetap terjaga kendati sudah hampir hilang dari pandanganku. Benar..., mereka lenyap di balik rimbun pohon Jalan Ambon yang rindang itu.
Sama seperti mereka, kini aku ingin bertaya pada sang pemberi inspirsai. Kenapa engkau mulai sulit ditemui?
Rintik hujan belum reda..., singgahlah barang sejenak!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Dia nggak ke mana2, selalu singgah di 2 rumah yg dibuatkan utknya ^_^
dia selalu "menemanimu" koq kang..
percayalah.. :>
h_d
Rain is Hujan..hehe
Posting Komentar