Kamis, 04 Desember 2008

Di Bawah Pohon Akasia

Cinta sejati memang hanya ada dalam dongeng. Dunia kini sudah tak lagi berpihak pada "rasa" itu. Dianggapnya telah terjadi sebuah pergeseran nilai. Apa benar cinta sejati hanya ada dalam roman picisan?

Berikut petikannya. Fakta atau bukan, ini hanya goyon yang bisa jadi bahan renungan kita. Bilakah pasangan kita mencintai setulang sumsum kita atau sebatas romansa sesaat.


Dimana gerangan kita akan bertemu?

Bukan di mal atau gedung pencakar langit

Cukup di bawah rindang pohon akasia

Aku menjawab getir, dalam kelu lidahku

Sebaris gigi berjejer senja

Ditumbuhi sunggingan senyum nyinyir

Bibir tipis basah keringat

Pesona ayumu melumat pasrahku

Siang ini akan jadi milik kita

Bingkai kecil dalam cermin gading

Terbingkai indah seolah tanpa jeda

Kamu pasti rindu dendam berharap tiba

Leher jenjang itu kini di mukaku

Gaun merah jambu dengan rambut kepang kuda

Secantik bidadari, aku cemburu pada Tuhan

Tak demikian aku berada.

Kamu banyak terdiam, linglung

kerling matamu tak rindu untuk melihat

jemu rasanya kamu berada di sini

inilah nyanyian akasia, tanpa jejeran busana

dan ribuan manekin. Kamu seperti tersesat….

Tidak ada komentar: