Puisi ini saya buat khusus buat seseorang. Wanita super hebat dengan kemampuan kerja yang sungguh di luar nalar saya. Pekerja keras dan berpenampilan elegan. Jika bicara, sedikit menghentak dengan plot datar dan renyah. Pujian ini sengaja kusamarkan dan kusembunyikan, semua tentang INDAHNYA yang tak habis dikupas dalam sehari. Pesonamu begitu menyiksaku wahai "bidadari". Inilah khayalanku...
Sungguh...
Aku ingin memanggilmu dengan bidadari saja
sebab indahmu adalah pesona bagi dahagaku
lembut mengayun senyum
di sini, di ranjang yang kemarin...
Tak bersolek pun...
engkau masih SECANTIK BIDADARI
tak beristana memang
karena di sunia khayali kita bertemu
Rentang waktu yang bergulir
setiamu tak pernah lahirkan kehampaan
jemari tak jemu untuk bergelayut
pada lelaki yang ini-ini juga
Sepenuh hati jiwamu kuetrkam bulat-bulat
memaknai hidup yang telanjang jadi berwarna
seutas kelelakian yang kering, basah karenanya
menari kembali dengan irama senja hari
Tak urung...
jiwaku terkupas oleh dan nyaris meleleh
keengganan yang tak bisa kubuang ke dasar jurang
pada ranjang yang kemain
cemburu ini hanya untuk dirimu...!
Kamis, 04 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar