Jumat, 05 Desember 2008

Karena Aku Manusia Biasa

Janji untuk tak "bertemu" ternyata kuingkari lagi. Hanya dua hari aku kuat untuk tak melihat senyum bagusmu. Perthanan ini bobol karena balasan SMS sebagai pertanda bahwa dirimu baik-baik saja terlambat diterima, akhirnya mau tak mau aku membuka akses ini.

Perbincangan kami tak lama. Hanya sepenggal ibu jari lantas dia menghilang pada jarak pandang yang sungguh sulit ditebak. Selama aku "meninggalkanmu", aku justeru berkutat dengan alam pikiranku. Hasilnya, adalah ini yang tengah kau baca.

Saya tak bisa sembunyi dari kenakalan imajinasi seorang lelaki normal. Apapun bentuk sembunyi itu, tetap tak rela jika rasa itu lantas hilang dengan sempurnanya. Kerap kali tersenyum sendiri, bilakah ini akan berakhir?

Lama atau sebentar, perasaan untukmu tetap terpelihara dengan baik. Mungkin karena aku sudah terlanjur jatuh hati hingga menimbulkan rasa khawatir pada keadaanmu dan meninggalkan jejak rasa sayang...


Jum"at malam, 9.13
Bogor di musim hujan

Tidak ada komentar: