Berpaling sejenak saja kepada diriku. Tempatkan hati terdalammu pada ingatan bahwa aku membaca dengan tegas rencana kepulanganmu ke dunia nyata. Menurut pengakuanmu pula, dunia maya harus segera diinsyafi, kembali pada dunia normal.
Rehat sejenak karena dunia maya telah menghasilkan sikap egoistis dan berakhir dengan prilaku suka mengatur, tak urung membuat hatiku pilu dan mengkhawatirkan tentang tugas-tugasmu bahwa duniamu tak jauh dari internet.
Jika ternyata apa yang kutulis mengandung 'pengekangan' karena ada kesan mengatur, saya minta maaf dan tak akan mengulang apa yang aku tulis. Di sini..., aku mulai punya rasa bersalah dan berdosa sekali.
Kembalilah sebagaimana mestinya. Aku sudah menganggap engkau sahabat sepenuhnya...
Berusaha menghilangkan rasa...
dan tak lagi punya keinginan untuk berkuasa...
Kembalilah..., mungkin mereka sedang menunggumu...!
Akulah sahabatmu itu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar