Rabu, 24 Desember 2008

24 jam x 4 Aku Meninggalkanmu

Sekali lagi sudah terbukti bahwa aku tidak salah menebak isi pikiran ini, aku memang kurang pandai mengambil hati seorang wanita. Di mana letak kehebatan dirinya selalu saja dipatahkan ketidaksantunanku memainkan tempo pembicaraan.

Aku dan dirinya seperti berada di ruang isolasi dengan sekat tebal. Perasaan saja ternyata tak cukup untuk mengenali jiwanya. Kali ini..., aku benar-benar kalah!

Tak bisa dan tak biasa dibebani oleh rasa bersalah, seperti halnya seseorang yang kalah..., aku lantas ingin menyendiri di pelukan suasana yang bisa meninabobokan dari kesibukan semacam ini. Engkau memang benar, "cape rasanya bicara soal hati".

Jika sudah begitu, aku nyaris marah pada keadaan saat ini. Timbul perasaan syak wasangka yang tidak-tidak kepada Tuhan, "Kenapa ENGKAU begitu tega memainkan lakon hidupku seberat ini. Dengar wahai yang di sebrang..., betapa berat.

Ya..., aku akan pergi
selama empat kali putaran jam penuh
mengabdi pada keluhuran hidup
mencari kedamaian dalam sesaat saja

Barangkali dusunku akan mengubah otakku
mencuci perasaanku kembali seperti dulu
menguras pikiranku kembali utuh
jika ternyata tak bisa....
aku memang telah kehabisan akal

Engkau yang kutinggalkan...
pantas jenuh untuk bertamu karena aku begini
biasa-biasa saja, nyaris tanpa hiasan
bahkan SANGAT HITAM PUTIH

Engkau yang kutinggalkan...
pantas merasa MUAK jika melulu tentang hati
dulu MABUK, sekarang MURKA
lalu di mana aku harus sembunyi?
tak mungkin di ketiak IBUku!

Pergilah seperti yang kulakukan
tak perlu dengan mencuci otakmu
apalagi menguras pikiranmu
engkau tak sedang sakit apalagi sekarat
jantung hatimu ditunggu detaknya
oleh lelakimu..., juga buah hatimu...

Biarkan aku sendiri dengan kepulangannya
jika aku tak kembali, cari aku di INGATMU
jika tak merasakan apa-apa
aku pun tak pantas KAU CARI!

Bogor, 241208/18.52 WIB
Aku segera datang, wahai Kota Kembang.

2 komentar:

seruni mengatakan...

ya...pergilah...
dgn menyendiri nya abang di dusun sana smoga abang mendpatkan ketenangan hati. Smoga aza smua ini dpt membantu menenangkan hati n fikiran abang yg skrg diselimuti rasa bersalah dgn memandangi hijau dedaunan..disekeliling rumahmu
dan juga mendengar suara gemericiknya air di telaga disamping rumahmu. SMOGA, itu smua dpt membantu menenangkan fikiran dan hatimu yg sdg "KACAU" bang.

(aku yakin "seseorang" disana KECEWA dgn mu krn kau selalu menyalahkan hatimu).

aku berfikir jika kau adlah SAHABAT nya mk jadilah LELAKI yg TEGAR. Bukankah kau ingin melihat nya TERSENYUM sepnjang hari..?

ingat bang! jgn kau salahkan hatimu terus menerus.

aku rasa dia setuju dgn pendapatku ini.

AKU YAKIN KAU BISA MELEWATI INI SEMUA.


h_d

Arini mengatakan...

Tdk sampai 2x24 jam sejak puisi ini diposting penulisnya sdh muncul dan bicara dg si wanita seberang. Kenapa? Apakah krn desanya kelewat dingin?